Senandung patah hati
www.diansastro.20m.com
Wahai Cinta, engkau
telah membuatku lemah tak berdaya
Bagiku engkau
adalah keindahan yang membuatku tak bisa memejamkan mata....
Engkaulah yang masuk
kedalam kalbuku dan membuatku menjadi tawanannya..
Cinta datang laksana
air yang menetes dan jatuh diatas bebatuan , hingga batu itu akan
terkikis bersama sang waktu ...berserak bagai pecahan
bintang...
Ia bagai ilham dari
langit yang menerobos dan bersemayam dalam jiwa Mahadewa dan
Mahadewi lalu masuk kesanubari tanpa di undang..
Begitulah cinta yang
kau bawa kepadaku , Dan kini hatiku telah hancur binasa....karena
menahan rindu yang tertahan...
Tapi yakinilah,
tali kasih yang telah terukir kuat dalam jiwa, tak bisa dipisahkan
oleh rentang waktu dan jarak
Cinta telah
memberikan kekuatan untukku dapat bertahan...sekalipun aku tahu
engkau telah dipingit,...
Jiwaku menjerit
kekasih!...memanggil-manggil namamu ..
Duhai kekasih
hati!... mawar yang tak kunjung mekar...engkau telah direnggut
dari tanganku...
Kini mimpi-mimpi
indah dimalam hari telah berubah menjadi badai yang
memporakporandakan jiwa dan perasaanku..
Jiwaku terguncang
!...akal sehatku melayang keudara mengembara mencari cinta yang
hilang...
Dadaku dipenuhi oleh
kesedihan yang menyayat , airmata duka terus menetes dari kelopak
jiwa
Aku berkelana untuk
mencari pengobat hati, sembari bibirku melantunkan syair
kerinduan..
bukan bibirku yang
sedang berkata, namun jiwaku yang sedang terluka berbicara
pada setiap mata-mata hati..
Disaat kerinduan
telah memuncak...dengan seribu sayap, jiwaku terbang menuju pintu
-rumah jiwanya..
sesampainya dipintu
itu, aku menciumi dindingnya dengan airmata yang membasahi
pipi...
Bagiku tanpa bertemu
denganmu, maka mencium dinding rumahmu pun sudah cukup bagiku untuk
merasakan kebahagiaan..seolah dinding itu adalah tubuhmu kekasih
!..kemudian ku lantunkan syair untuk kekasih jiwaku, untuk
menenangkan jiwanya , tanpa peduli sang kekasih mendengar atau syair
itu tertelan oleh dinding rumah...
Kumulai bersyair :
Tentangmu
Dikeremangan
malam ,dibawah temaram cahaya bulan, kulihat engkau
menyapa
langit dan bintang
Kau
dendangkan lagu-lagu
cinta di puri jiwamu, engkau -dan hanya engkaulah “bayangan
semu” yang akrab diantara kehampaanku.
Dalam
mimpi-mimpi malamku sering kulihat wujud hidupmu dan menyaksikan
jemari lentik putihmu menari diatas piano.
Atau
kulihat dirimu berdiri disenja samar, menatap langit pucat dan
mengubah warnanya dengan mata yang memancarkan indahnya pengetahuan.
Sepasang
mata itu telah membangkitkan dan
membimbing begitu banyak impian indah dalam diriku.
Aku
tak bisa menghitung berapa kali aku putus asa mencari jelmaan lain
dari dirimu.
Tiada
keindahan yang dapat mewakilkan , kecuali indahnya sajak-sajak
termanis yang tercipta itu, yang bisa dibandingkan dengan
keindahanmu.
Engkau
laksana cahaya bintang yang terus menyinariku berabad-abad lamanya,
Takkala
bayangan malam telah datang, dirimu hadir membukakan pintu jiwa-
bagi ruhku , sebuah tempat dimana semua keabadian terdiam membisu
dan segala kepalsuan -terkuak warna aslinya.
Tahukah
engkau tak ada bintang yang muncul atau lenyap tanpa
sepengetahuanku, dan kulihat dirimu terbaring dalam selubung mawar,
Kau
terbaring dalam luka lama yang belum mengering , tanganmu tak lagi
bergerak, kau beku dan pucat
Bagiku
saat itu adalah malam gelap tanpa dasar
Jangan
pernah menangis lagi “Cinta”-ku....
Tahukah
engkau ...saat aku melihat bintang itu- aku melihat diriku ada dalam
dirimu,dan dukamu juga cerminan dukaku...
Lihatlah
kedalam mataku , kau akan melihat betapa berartinya
dirimu.....
Lihatlah
hatimu dan lihatlah jiwamu -dan saat kau temukan diriku disana- kau
tak perlu mencarinya lagi,
sebab aku akan salalu ada dibalik setiap bayang.
Lihatlah
kedalam hatiku kan kau temukan tak ada yang kusembunyikan, ambilah
jiwaku kan kuberikan segalanya untukmu.
Home
|