" Risalah Cinta
"
www.diansastro.20m.com
Cinta datang
bersenandung dalam tangisan suka- cita ,
"Ia"
datang untuk mensucikan jiwa,
"Ia"
datang atas nama- kasih semesta ,....
Manusia terjaga
untuk menyambut atau memalingkan panggilan sucinya,
Selalu terjaga
"Ia" dalam pembaringannya yang getir ,
Tertawa dan menangis
"Ia" dalam keheningan malam yang bisu...
Cinta adalah
keseimbangan...
Cinta adalah harapan
dan keputusasaan....
Disaat langit dan
bumi melebur menjadi satu...
Disaat permadani
keindahan sejati -dihamparkan,
Disaat mata hati
meyenandungkan kelopak-kelopak rindu dan airmata....
Terbukalah semua
rahasia-rahasia takdir Ilahi,
akan hakikat cinta
sejati...
Cinta adalah tarikan
dan hembusan nafas- kidung semesta,
Disaat benih-benih
cinta tumbuh subur diladang-ladang kasih Ilahi...
Ditangannya- lah
kehidupan dan kematiannya...
Cinta adalah
pengorbanan , tapi bukan untuk dikorbankan..
Dahaganya adalah
dahaga cinta, mata airnya -mata air cinta...
Walaupun harus
tertatih ataupun berkalang tanah...serta binasa,
maka cinta sejatilah
yang bertahta.
Cintalah
satu-satunya -cahaya pemilik jiwa,
Sang Jiwa Pencinta
akan terus hidup dalam keabadian,
Pemilik abadi
dari berbagai ramuan dan mantra ajaib,
yang dapat
menyembuhkan segala duka lara.
Cinta adalah yang
wujud sekaligus ghaib,
Cinta adalah ramuan
kesembuhan dan juga kematian...
Bersama ketulusan
hati ," ia "
Mengangkat ,
mengeringkan dan menyembuhkannya ,
atau bahkan
melukainya kembali...
Cinta adalah sesuatu
yang universal...
Kekuatan yang dapat
membolak-balikkan segala tatanan,
Nilai, Adat
Istiadat, Hukum dan Hakikat menjadi semu .
Berbahagialah
jiwa-jiwa yang telah ditakdirkan dan telah dipilih oleh cinta,
serta menjaga ladang
kasih Ilahi dari duka dan airmata perpisahan.
Terpujilah keagungan
cinta...
Dari kelembutan
jari-jemarinya yang berapi
"Ia"
datang untuk mengusap duka hati ,
Menghilangkan
ketakutan yang selalu membayang,
Ketersendirian
yang mencekam ,
serta kesedihan yang
melanda hati....
Terpujilah Sang
Pencita,
Yang mampu
menterjemahkan kalam Ilahi
Serta mengukirnya
dalam selubung airmata .
Hartono
Beny Hidayat
Home
|