Esensi
Cinta Sejati
www.diansastro.20m.com
Cinta
yang terlahir bersama rahasia malam, menghadirkan ketulusan dan
keabadian cinta yang terdalam laksana dalamnya samudera, setinggi
bintang dan seluas angkasa.
Namun
aku mendapati manusia jaman sekarang cendrung untuk memandang
“wujud” yang tampak, atau hanya pada kasat mata . Dan tidak
pernah mau mendengar simpony kedalaman jiwa dari “wujud” itu
sendiri. Senantiasa mereka mangarahkan mata hatinya pada “harga
diri” yang dapat membutakan mata , didalam memandang
rahasia-rahasia kehidupan.
Betapa
menderitanya seorang lelaki yang mencintai seseorang gadis dan
mejadikan seorang istri, serta menaburkan kebawah kakinya sutra,
emas dan perhiasan, serta menaruh ditelapak tangannya buah cinta dan
ketulusan kasih, tetapi setelah tersadar, ia menemukan bahwa hati
itu- yang berusaha ia beli, telah diberikan secara cuma-cuma kepada
lelaki lain segala cintanya yang tersembunyi, dengan jari-jarinya
yang kasar si gadis merusak mahkota suci lalu ia menggantinya dengan
sebuah mahkota kusam yang direnda dengan jeruji-jeruji neraka.
Ia
melemparkan pakaian-pakaian kehormatan dari badannya, lalu
menggantinya dengan pakaian yang berlabel aib dan dosa.
Betapa
menderitanya seorang perempuan yang terbangkit dari obor cinta,
menemukan
dirinya berada dirumah laki-laki yang telah membeli tubuhnya dan
membanjiri tubuhnya dengan kemilau emas serta harta benda yang tak
mampu memuaskan jiwanya dengan anggur surgawi, sebagaimana telah
dicurahkan oleh Tuhan kedalam hati sebagai anugrah cinta. Betapa
malangnya seekor burung merak yang terkurung didalam sangkar lalu
mendapati sayap-sayapnya telah patah dan ter-renggut dalam kepalsuan
cinta.
Sanggupkah
kau para penyair,para pecinta keindahan -melihat dua jasad saling
berdampingan namun jiwanya terbang berhamburan ?!.......
Bumi
dan langit yang terhampar -ingin seperti Adam dan Hawa, meraih
keagungan cinta dalam tali kasih semesta.
Namun
aku senantiasa bertanya-tanya, mampukah cinta sejati bertahan
didalam derasnya nilai-nilai materialisme dan sistem religi ?....
Takdir
Ilahi tetap bertahan pada prinsip, bahwa cinta sejati itu tetap ada,
walau tangan-tangan kotor manusia berusaha membelokkannya;
senantiasa dia hadir bersama ketulusan hati, berlari-lari ia tanpa
mengenal lelah, mendekati obor pengetahuan, sebuah sensasi-dimana
kita dapat merasakan sentuhan lembut “jemari cinta” nan berapi ,
yang mambuat jiwa-jiwa terpilih selalu tersenyum dan gembira
sekiranya harus tertatih , ataupun harus menunggu hingga seribu
tahun lamanya.
Dari
perenungan-perenunganku akan cinta, lalu kudapati Engkaulah
Ya Allah Cinta abadi itu......
Home
|