Cahaya Damai
www.diansastro.20m.com
Bagaikan
cahaya kilat sinar magismu turun kebumi dan membawa benih-benih
kedamaian,atas segala kekagumanku akan wujudmu ,dengan setia aku
terus mengikuti jejak kemanapun arah bayangmu pergi.
Lalu
kudapati diriku terperangkap dalam kotak sempitku, tubuhku terikat
dan terbelenggu dalam lorong dimensi ruang dan waktu, yang
menyekapku dengan segala keterbatasannya; namun tidak untuk jiwaku
karena ia bebas.
Aku
yang duduk sambil menekuk tubuh dipojok ruang gelapku ,
berusaha untuk menggapai cahaya itu. Walau tipis menembus kalbu,
getarannya amatlah terasa mengguncang keheningan jiwa.
Aku
disini terbalut resah, kunyalakan lilin diistana gelapku lalu
kutulis diatas kertas tentang segala hal yang slalu menghantuiku,
kudapati sayap-sayap imajinasiku memantulkan bayang-bayang kehidupan
dan bayang-bayang kematian.
Aku pergi
kesumur-sumur dan ladang pengetahuan , kutulis dan kucurahkan segala
yang ada dihati , ketika kukembali untuk melihat tulisan-tulisan itu
dan merenungkannya namun kudapati dikedalaman sumur-sumur dan
ladang-ladang itu hanyalah ketidaktahuanku.
Tetaplah disini
cahaya damai, tetaplah bersemayam dan bersemi didasar hatiku,kan
kusirami dan kutaburi benihmu hingga aku dapat merasakan jari-jari
keteduhanmu memayungi jiwaku.
Hartono
Beny Hidayat
Home
|