Bertengkar , boleh
tapi yang sehat
Bertengkar , boleh
aja asal secara sehat. Sebab tidak ada pasangan yang tidak pernaah
bertengkar. Pasangan paling harmonispun, pernah mengalaminya. Tapi
bagaimana bertengkar yang sehat?
www.diansastro.20m.com
Komunikasi Keras
Pertengkaran bisa diibaratkan
sebagai bentuk komunikasi "keras". Penyebabnya sendiri
memang bermacam-macam. Antara lain, beda pendapat, tidak puas , atau
keadaan emosional salah satu atau kedua belah pihak.
Jadi bisa dikatakan , pertengkaran
merupakan salah satu mengekspresikan keinginan , kebutuhan ,
perasaan atau pikiran yang berlangsung dalam temperatur tinggi.
Yang membedakan pertengkaran dengan
komunikasi "biasa" adalah tingkat stress yang ditimbulkan
, intensitas dan caranya.
Pertengkaran merupakan indikasi
adanya hambatan komunikasi , sehingga emosi-emosi negatif akibat
menumpuknya masalah terdahulu meletup dalam waktu bersamaan.
Dampak positif
Sehebat-hebatnya pertengkaran, asal
disingkapi dengan baik , akan mendatangkan manfaat yang besar bagi
pasangan yang terlibat. Dengan bertengkar, masing-masing pribadi
akan saling memahami perbedaan diantara keduanya.
Pertengkaran yang disertai dengan
rasa marah akan menimbulkan energi psikis yang kuat. Dan umumnya ,
sesuatu yang selama ini terpendam bisa terungkap. Tapi ingat , dalam
bertengkar yang terpenting adalah kontrol diri.
Jangan melakukan sesuatu diluar
batas, memukul misalnya. Selain itu pertengkaran juga bisa menambah
kemesraan. Biasanya, hubungan intim yang dilakukan setelah
bertengkar akan terasa lebih hidup dan memnggairahkan , begitu
sebagain pendapat beberapa ahli psikologi, sedang yang masih
single , cendrung menuangkan emosi kehal-hal yang bisa memacu
andrenalin semisal panjat tebing , balapan , catur ( emangnya
ngangkat kuda nggak berat !) dan berbagai olahraga ekstrim lainnya.
Etika bertengkar
Agar pertengkaran membuahkan
manfaat . Ikuti etika pertengkaran dibawah ini :
1. Jaga nada suara Anda.. Jangan
berteriak-teriak dalam menyampaikan keinginan Anda , apalagi dirumah
ada kerabat dekat, atau anak-anak.
2. Jangan bicara terlalu cepat .
Kata-kata yang diucapkan secara hampir bersamaan , akan susah
diterima dengan baik oleh pasangan.
3. Jangan mengelurakan kalimat yang
dapat menyinggung perasaan atau yang membuat pasangan sakit hati.
Sebab sesuatu yang menyakitkanumumnyaakan tersimpan dan terus
diingat atau menjadi suatu trauma psikis yang berkepanjangaan.
4. Katakan dengan gamblang apa
masalah Anda saat itu. Jangan melantur membicarakan masalah yang tak
relevan atau sudah lama beralu , meski sekiranya itu hanya kilas
balik , hal demikian tidaklah membantu didalam memcahkan suatu
persoalan.,
5. Jangan hanya membicarakan
kesalahan pasangan Anda saja , tapi juga apa yang Anda inginkan
sehingga ia bisa memperbaiki dirinya.Biar lebih fair ijinkan juga
dia untuk menilai Anda , kelebihan beserta kekurangannya.
6. Jangan terlalu sering bertengkar
sebab tidak menutup kemungkinan pasangan akan 'imune' .Membicarakan
masalah dalam suasana yang santai , justru akan lebih baik.
Hindarkan meluapkan suatu emosi disaat kedua belah pihak dalam
keadaan temperamen tinggi, disini peran kecerdasan emosional sangat
menentukan didalam mengutarakan permasalahan, baik sumber-sumbernya,
penyebabnya maupun solusi yang akan diambil didalam penyelesaian
permasalan tersebut.
7. Hindari , Hasrat untuk selalu
menang ...dalam hal ini hanya untuk memuaskan ego sendiri,
bagaimanapun juga pasangan kita punya hak untuk didengar , hak
mengikuti ataupun berseberang pandangan dengan diri Anda , maka
hargailah dia dan nilai-nilai yang dipercayainya.
8. Jangan sesekali memainkan
"tangan" untuk mencapai suatu keinginan ...tindakan
yang dimaksud ditinjau dari aspek luas semisal : memukul,
menuding dengan jari telunjuk , menampar , menendang dsb.
Bagaimanapun juga kekerasan tidak akan menyelesaikan suatu
permasalahan , pendekatan dari hati kehati dengan niat yang tulus
kemungkinan lebih dapat diterima oleh masing-masing pihak.
9. Jangan ragu untuk meminta
maaf bila Anda merasa bersalah, dengan begitu pasangan Anda bisa
melihat sisi positif dari diri Anda .
10. Komunikasi , Permasalahan
timbul kebanyakan disebabkan kurang komunikasi dalam aspek luas
semisal ; kurangnya keterbukaan diantara kedua pasangan semisal soal
seks, keuangan , rumah tangga, karir dsb. Oleh sebab itu
segeralah melakukan komunikasi dua arah secara intim, karena dengan
adanya keterbukaan seminimal mungkin bermanfaat untuk mempersempit
jarak perbedaan diantara keduanya.
Home
|